“Jogja iki nek dikeruk kabeh isine candi.” Artinya, Jogja ini kalau dikeruk semua isinya candi, kata Delin adik saya. Dia memang suka lebay, terutama sejak diputus secara sepihak tanpa alasan yang jelas. Tapi, memang situs candi di DIY dan sekitarnya sangat banyak dan saya yakin masih banyak juga yang belum diketemukan. Ingat kan ketika Universitas Islam Indonesia (UII) berniat membangun gedung baru dan malah menemukan candi? Sekarang candi tersebut dinamai Candi Kimpulan — sesuai dengan nama desanya — dan telah dibuka untuk umum.
Saya dan Puput punya misi untuk mengunjungi semua situs candi di sekitar DIY dan Klaten. Rasanya sudah belasan candi kami kunjungi, ternyata masih juga belum selesai. Sayangnya juga, saya tidak menemukan daftar candi yang lengkap, sehingga kesulitan melacaknya. Kalau mengandalkan situs wisata hanya tampak candi-candi besar yang sudah sangat mainstream itu. Bahkan salah satu link yang muncul adalah tulisan saya tentang candi-candi di seputaran Prambanan. Paling pol saya mengandalkan Wikipedia. Dari daftar candi, Candi Palgading ini sama sekali tidak pernah disebut-sebut. Namun bila kita search Candi Palgading akan nampak informasi singkatnya.
Kami pertama kali tahu tentang candi ini karena beberapa kali melewati jalanan di sekitar situs yang merupakan jalan pintas dari Jalan Kaliurang menuju rumah. Kalau mblusuk seperti ini kami tidak harus lewat Jakal bawah dan Ring Road. Lokasi candi adalah di desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik. Kalau kalian sering makan di Tengkleng Gajah, bisa dibilang Candi Palgading tidak terlalu jauh dari situ.
Setelah beberapa kali melewati plang yang bertuliskan “Cagar Budaya Candi Palgading” akhirnya minggu lalu kami ke sana. Candi ini diapit oleh rumah-rumah penduduk. Kompleksnya sudah dipagari dan dilengkapi papan informasi. Yang paling membuat kami bersemangat adalah melihat cand sedang dalam proses dipugar. Di sana ada seorang bapak yang sibuk mengangkut tanah hasil kerukan.
“Wah kaya Candi Sambisari,” kata Puput melihat posisi candi yang agak terbenam. Menurut informasi di papan, luas situ kira-kira 1 hektare. Menurut dokumen-dokumen masa lampau sebenarnya situs Palgading ini sudah diketahui sejak zaman Belanda, namun tidak jelas keberadaan tepatnya. Selama kurun waktu 1980an ditemukan beberapa fragmen batu berelief, batu bertakik, dan antefix (balok batu vertikal di ujung atap bangunan lama, banyak yang berhias ornamen). Hingga pada tahun 2006, pemilik tanah bernama Slamet Sugiarto dan saudara-saudaranya hendak membangun rumah, menemukan arca ketika menggali tanah untuk pondasi. Akhirnya tanah diambil alih pemerintah daerah setelah mengetahui bahwa lokasi adalah situs candi.
Pada tahun 2011 dilakukan studi kelayakan dengan kesimpulan:
- Candi Palgading adalah candi Budha dengan 4 buah bangunan. Diduga Situs Palgading adalah tempat pemujaan Avalokitesvara dan Dhyani Boddhisatva. Ketika ekskavasi pertama tahun 2006 memang ditemukan arca Avalokitesvara dan kemuncak candi dalam satu lubang galian, walau sayangnya kepala arca sudah patah.
- Bangunan A yang merupakan bangunan berstupa dapat direkonstruksi, sehingga dapat dipugar. (Saat kedatangan kami stupa sudah berdiri) Material bangunan asli yang ditemukan pun banyak, yaitu 80,26%, sisanya belum ditemukan.
- Bangunan B yang merupakan kaki kanci belum dapat dipugar karena material yang sudah ditemukan hanya sekitar 50%.
- Bangunan C belum tahu dapat dipugar atau tidak karena belum digali secara keseluruhan.
- Bangunan D masih terkendala pembebasan tanah.
Situs Palgading yang sudah ditemukan adalah candi perwara, sementara candi induk masih belum ditemukan. Dari beberapa artikel koran yang saya baca, penduduk sekitar khawatir jika mereka harus direlokasi atau diberi ganti rugi bila tanah mereka diekskavasi.
Puput dan saya tidak terlalu lama berada di sini karena yang dilihat pun belum banyak. Menurut bapak-bapak yang sedang menggali (tidak mau menyebutkan nama dan tidak mau difoto), untuk sementara kaki candi yang sudah dipugar diuruk dulu, untuk kemudian digali lagi. Memang, saat di sana kami hanya melihat candi berstupa (Bangunan A), dan sebuah tanah lapang yang sepertinya hasil urukan (Bangunan B).
Dari Candi Palgading kami langsung ngacir ke Tengkleng Gajah sambil berpelukan sementara gerimis manis berderai manja. Ya ampun, Mbok, mahapenting banget kalimatmu sing iki!
Semoga saja pemugaran candi ini segera selesai sehingga kekayaan kepurbakalaan Sleman makin bertambah.
Minggu depan Puput pulang kampung, saatnya kami mengeksplor Candi Abang, Candi Kedulan, Candi Morangan, Candi Miri,Candi Kadisoka, dan Candi Kimpulan.
wah apik, candi Palgading dah dipugar. Dananya dah turun, bisa membebaske lahan, wkwkw..
wah simbok kurang gaul. Nyari daftar candi di blog ku wae mbok. Candi Sumatera yo ada kok wkwkwkw…
Eh, Klo ke candi Miri awas nyasar lho mbok, patokane tiang listrik pokokmen.
LikeLike
aku wingi gugel-gugel nemune pancen blogmu wi. lha kepiye je aku lagi balik Indonesia beberapa bulan *kibas poni*. Menko taktilikane meneh blogmu . Daftar candi resmi ki onone nandi to?
LikeLike
lha piye meneh mbok? aku wis keluyuran nggolek candi ket jaman kuliah bertahun-tahun silam je?
nek daftar candi yogyakarta+jawa tengah nek urung ketelisut aku nduwe fotokopian e seko bp3. tapi itu cuma meyebutkan nama situs plus desa/kelurahan, kecamatan
LikeLike
Wah nek nemu fotoke yooo
LikeLike
tak goleki ra ketemu je mbok,
mung kurang-lebih isine podo ro iki:
Click to access download.php
LikeLike
Waaah mawi maturnuwun. Iki lumayan lengkap. Jujur list terlengkap cecandian sing tau takdelok. Iso nggo guide mblusuk weekend
LikeLike
Mbok aku meluuu payu pacaran ning candi, tapi sik tak golek pasangan sik. Yen ra ono pasangan ya gandeng tripod ae wes. >.<
LikeLike
Kowe nggandeng gadis tuban wae laaaah
LikeLike
memang kalo pacaran di candi ngga takut kesambet mbok?
LikeLike
Aku kan pacarane syari om ora demok2an koyo om danan
LikeLike
Aku pacaran didemoki Karo satpam nek nakal
LikeLike
Selerane satpam berdada bidang berbulu pentungannya gede
LikeLike
Selama ini taunya cm prambanan dan boko.
LikeLike
Laaaaahhhh masih banyak bgt lainnya
LikeLike
wah jadi kangen pengen pergi ke candi lagi nih
LikeLike
Iyaaa banyak banget yang ga dikenal bahkan oleh masyarakan jogja sendiri
LikeLike
Kmrn sih ak hbs dr plaosan kak
LikeLike
Aku suka banget itu plaosan lor. Candi perwaranya cantik. Daerah situ masih banyak candi2 kecil kaya kedulan, miri, morangan yg aku belum
LikeLike
Kedulan,miri dll malah baru denger..
LikeLike
wah belum mampir ke solo ya liat candi sukuh? enak disana karena hawanya dingin di atas gunung tempatnya. main aja ke sana.
nih mampir di blog aku yach http://traveling-kuliner.blogspot.co.id/2016/09/tempat-wisata-di-kota-solo.html
LikeLike
Sbnernya nk ad dna yg cukup wat pmrintah danain… Satu kampung keangkut semua tu.. Bedol desa! Menurut mbah saya, sekampung itu candi,n bhkan dtmukan jg gelas, meja, n ptung hewan disana gan.. Itu jaraknya sekitar 100m arah utara, agak barat dikit.. . Trs yg arah utara timur dkit jg sama. . Bhkn mnrut cerita warga sekitar, dlu batunya sempat diangkut kluar kmpung pake truk entah dkmanain…
LikeLike