Bahwasanya traveling itu kewajiban tidak pernah tertuang dalam pasal apapun di UUD 45. Bahwasanya traveling hak juga tidak diatur di mana-mana juga sih huehehe. Mau bawa koper, gendong ransel sak Bagong sekalian sama Gareng Petruknya, tidak ada aturannya. Mau bawa tongsis atau tripod dan menjadikan HP sebagai remote kameranya juga monggo saja. Mau bawa fotografer profesional ya silakan saja.
Wong dolan-dolanmu dewe. Wong duit-duitmu dewe.
Apapun gaya travelingmu yang penting happy (foto oleh Bems)
Begitu tiba di perahu phinisi Plataran Komodo, agenda utama adalah menjelajahi hidden paradise di bawah laut alias menyelam. Saya sangat antusias kembali diving di perairan ini. Dulu, saya datang ke Labuan Bajo untuk menyelam dan sangat terpesona dengan keindahan bawah lautnya. Meskipun arusnya sangat kuat, paling kuat yang pernah saya rasakan hingga kini, namun terbayar dengan keindahan koral dan pesona gerombolan hiu karang (reef shark) yang berkeliaran bebas.
Menyelami keindahan hidden paradise di perairan Komodo
Setelah melalui perjalanan melelahkan selama 4 jam di kapal feri dari Pelabuhan Sape seusai mengeksplorasi susu kuda liar di Bima, kami tiba di Labuhan Bajo pada pukul 11.00 malam. Meski mata terasa sangat berat, Sahabat Petualang harus terjaga dan bersiap-siap berpindah ke hotel untuk keesokan harinya berpindah lagi ke kapal.
Kapal phinisi Plataran Komodo yang menjadi rumah Sahabat Petualang selama 3 hari 2 malam
Sebelum membaca tulisan ini, sebaiknya Anda membaca ulasan sebelumnya di bagian pertama. Hal yang menarik di Norwegian Petroleum Museum / Norsk Oljemuseum Stavanger ini adalah adanya simulasi-simulasi dan berbagai video yang menjelaskan hal-hal yang tak banyak diketahui orang awam. Anda bisa merasakan mengenakan coverall / wearpack yang didesain khusus untuk suhu sangat dingin. Para pekerja yang akan ke anjungan lepas pantai Laut Utara (North Sea) diwajibkan mengenakan pakaian ini. Tanpa coverall ini, mereka akan mati dalam waktu kurang dari 5 menit jika tercebur ke dalam laut karena suhu yang sangat dingin. Anda juga merasakan latihan meloloskan diri dari kepungan asap di ruangan terbatas (confined space). Latihan ini adalah latihan wajib bagi pekerja migas untuk memastikan mereka mengerti prosedur keselamatan dalam menghadapi bahaya kebaran di anjungan lepas pantai / offshore platform.
Pengunjung mencoba coverall khusus dan merasakan sensasinya di Norwegian Petroleum Museum
Pulau Weh di Provinsi Aceh menawarkan keindahan alam yang luar biasa.
Saya kembali ke Pulau Weh setelah hampir lima tahun berselang. Keindahan pulau ini tetap tidak pudar walau kini makin ramai wisatawan berdatangan. Dari Banda Aceh, saya menumpang kapal feri cepat dari pelabuhan Ulee Lheue. Karena datang pada musim liburan, tiket harus dibeli beberapa hari sebelumnya. Read more
An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.