Bagi masyarakat Yogyakarta, Gunung Merapi memiliki arti tersendiri. Mulai dari mitos garis lurus dari Merapi, Tugu, Keraton, hingga Parangtritis, hingga fakta bahwa tanah di lereng Merapi memang benar-benar subur, Merapi menjadi sebuah sosok yang dihormati.
Puncak Merapi sebelum letusan tahun 2006, dilihat dari pos pengamatan Babadan
Kali ini saya akan mengajak Anda bersantai sambil menikmati foto-foto Daihatsu Terios dalam Ekspedisi Terios 7 Wonders yang menempuh lebih dari 3000 km dari Jakarta hingga Komodo. Pada episode kali ini aksi-aksi Daihatsu Terios bersama Sahabat Petualang akan disuguhkan di berbagai lokasi hidden paradise di Jawa, mulai dari Sawarna Banten, Desa Kinahrejo Yogyakarta, Suku Tengger di Ranu Pane, Taman Nasional Baluran, hingga menyeberang ke Bali dengan kapal feri.
Tidak perlu banyak komentar, silahkan nikmati sajian berikut…
1. Jakarta ke Yogyakarta
Keluar dari Tol Jagorawi, perjalanan sesungguhnya Terios 7 Wonders baru dimulai di sini…Terios menempuh perjalanan berliku menuju Desa Sawarna, BantenTerios berjejer di parkiran Desa Sawarna, ditemani caleg yang bernama…. lihat saja sendiri 🙂Istirahat sejenak di Pantai Karang Hawu sebelum memasuki Pelabuhan RatuShooting dulu di Tol Padaleunyi selepas dari Desa Sawarna menuju YogyakartaIsi bensin dulu karena perjalanan Terios ke Yogya masih panjangTerios sampai di Pringsewu Sumpiuh Kebumen Jawa Tengah, masih 3 jam lebih menuju Yogya, sementara jam sudah menunjukkan 9 malam
2. Yogyakarta hingga Desa Ranupane, Lumajang, Jawa Timur
Nah, ini dia 7 blogger yang bergaya di Dealer Astra Daihatsu Motor Yogyakarta, tepatnya di Jl MagelangMelintasi jembatan Kali Kuning yang sekaligus berfungsi sebagai cekdam penahan lahar MerapiKetangguhan Terios terbukti di jalur lava tour Merapi di Desa KinahrejoJalan rusak yang sedang diperbaiki menjadi salah satu rintangan di jalur menuju MalangIstirahat makan siang dulu sebelum mencapai Malang, tujuan akhir hari itu… sekalian iseng bergaya boleh lah 🙂Melintasi gerbang kota Ponorogo, Jawa TimurKalau ini di desa menuju Ranu Pane, tempat kediaman Suku TenggerPemandangan unik pembangunan jembatan baja bergaya busur (arch bridge) di perjalanan menuju Desa Ranu PaneTong sampah yang akan diserahkan kepada warga Suku Tengger di Desa Ranu Pane, bersama barang-barang bawaan peserta yang membuktikan bagasi Terios yang lapangAksi sosial Ekspedisi Terios 7 Wonders di Desa Ranu Pane berupa penyerahan alat-alat kebersihan dan kaos Terios 7 WondersTerbang bersama Terios (foto oleh Bambang Priadi / Bems, http://www.simplyindonesia.wordpress.com)Jalan rusak dan berliku yang harus dilahap Terios saat menuju Desa Ranu Pane dari arah Lumajang
3. Taman Nasional Baluran hingga Kapal Feri ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali
Malam-malam Terios memasuki kawasan Taman Nasional BaluranTerios in action di Afrika… eh di Baluran dink alias Africa van JavaKembali Terios melintasi padang rumput TN Baluran yang eksotisJejeran 7 Terios melahap savana, menembus pagi yang cerah di TN BaluranBersiap-siap memasuki kapal feri di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, selamat tinggal Pulau Jawa…Terios mendominasi kapal feri menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali
Nantikan foto-foto berikutnya di jalur Bali-Lombok–Sumbawa hingga Komodo di postingan berikutnya.
Pesona Komodo sebagai hewan purba telah diakui dunia dengan terpilihnya Taman Nasional Komodo sebagai The New 7 Wonders. Terinspirasi oleh raihan Pulau Komodo, Daihatsu mengangkat tema 7 Wonders Hidden Paradise sebagai tajuk Ekspedisi Terios tahun ini. Dan, akhirnya kami, para blogger, berada di Pulau Komodo untuk menyaksikan pesona hewan purba yang masih bertahan hingga kini.
Seekor komodo melata dengan santainya, sementara turis-turis sibuk membidik dan Ki Joko Blogger sibuk mewawancara sang ranger
Hari Minggu, 13 Oktober 2013, akhirnya Sahabat Petualang dijadwalkan untuk berkunjung ke Pulau Komodo yang kini sudah resmi menjadi The New 7 Wonders. Di sinilah Ekspedisi Terios 7 Wonders akan berakhir setelah menempuh lebih dari 2500 km perjalanan darat melalui Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, hingga Flores.
Sahabat Petualang selalu siap bangun pagi dan mengejar sunrise
Begitu tiba di perahu phinisi Plataran Komodo, agenda utama adalah menjelajahi hidden paradise di bawah laut alias menyelam. Saya sangat antusias kembali diving di perairan ini. Dulu, saya datang ke Labuan Bajo untuk menyelam dan sangat terpesona dengan keindahan bawah lautnya. Meskipun arusnya sangat kuat, paling kuat yang pernah saya rasakan hingga kini, namun terbayar dengan keindahan koral dan pesona gerombolan hiu karang (reef shark) yang berkeliaran bebas.
Menyelami keindahan hidden paradise di perairan Komodo
An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.