Sebelum membaca tulisan ini, sebaiknya Anda membaca ulasan sebelumnya di bagian pertama. Hal yang menarik di Norwegian Petroleum Museum / Norsk Oljemuseum Stavanger ini adalah adanya simulasi-simulasi dan berbagai video yang menjelaskan hal-hal yang tak banyak diketahui orang awam. Anda bisa merasakan mengenakan coverall / wearpack yang didesain khusus untuk suhu sangat dingin. Para pekerja yang akan ke anjungan lepas pantai Laut Utara (North Sea) diwajibkan mengenakan pakaian ini. Tanpa coverall ini, mereka akan mati dalam waktu kurang dari 5 menit jika tercebur ke dalam laut karena suhu yang sangat dingin. Anda juga merasakan latihan meloloskan diri dari kepungan asap di ruangan terbatas (confined space). Latihan ini adalah latihan wajib bagi pekerja migas untuk memastikan mereka mengerti prosedur keselamatan dalam menghadapi bahaya kebaran di anjungan lepas pantai / offshore platform.
Setelah puas melihat-lihat maket anjungan lepas pantai dan mencoba-coba coverall, Anda bisa menuju lokasi pameran yang berada di atas laut. Anda akan melewati jembatan yang menggambarkan kondisi dalam helikopter yang terbang dalam cuaca buruk. Di sini pengunjung akan merasakan nuansa mencekam seperti yang dirasakan para pekerja yang hendak pergi ke anjungan lepas pantai. Di lokasi pameran yang menyerupai anjungan lepas pantai, Anda akan menjumpai peralatan drilling rig yaitu menara yang dipakai untuk mengebor minyak bumi. Anda bisa masuk ke kabin tempat operator mengendalikan berbagai peralatan rumit.
Ada lagi yang menarik, yaitu Anda bisa merasakan escape chute alias tangga darurat yang berbentuk seperti jaring. Alat ini umum dipasang di anjungan lepas pantai sebagai jalan darurat bila terjadi kondisi berbahaya di anjungan, seperti kebakaran, yang memaksa penghuninya untuk turun menuju kapal penyelamat.
Setelah puas di drilling rig, Anda akan diajak untuk melihat teknologi diving alias penyelaman yang digunakan untuk mendukung operasi bawah laut. Anda bisa mencoba sarung tangan karet bawah laut dan mengerjakan tugas sederhana yaitu mengikat tali. Nah, meskipun terlihat sepele, ternyata cukup sulit melakukan hal tersebut karena sarung tangannya cukup tebal dan suhu air yang sangat dingin terasa di bagian dalam sarung tangan sehingga tangan terasa kaku. Lewat pengalaman ini pengunjung bisa lebih menghargai profesi penyelam yang memang sangat berbahaya. Anda juga bisa melihat alat-alat lain yang umum dipakai para penyelam.
Bahkan untuk menegaskan posisi Norwegia yang memang terkenal sebagai pionir teknologi bawah laut, museum ini menyediakan sebuah teater yang memutar film animasi pekerjaan bawah laut. Anda seolah-olah diajak menyelam dan mengamati para penyelam mengerjakan tugas mengecek instalasi bawah laut. Animasi yang sangat nyata yang ditunjang nuansa gelap dan dingin membuat pengunjung benar-benar seperti berada dalam laut dalam yang mencekam.
Setelah menyaksikan animasi penyelaman, Anda bisa kembali ke “darat” dan melihat-lihat diorama perkembangan anjungan lepas pantai milik StatOil, perusahaan minyak negara Norwegia. Di pojok museum, ada pula kids corner dimana anak balita bisa menaiki anjungan lepas pantai dan bermain seperti seorang pekerja lepas pantai. Selain itu, museum ini juga memiliki perpustakaan dan toko suvenir. Namun karena di Stavanger tidak ada yang murah, akhirnya saya hanya membeli magnet sebagai oleh-oleh. Saya hanya bisa kagum, Norwegia yang baru memulai industri migas tahun 1969 sudah mencapai kemajuan yang sangat pesat, dan semuanya terangkum dalam museum ini. Sudah selayaknya Indonesia memiliki museum semacam ini, apalagi sejarah migas di sini lebih panjang dibanding di Norwegia.
liat fotonya jadi inget lomba wearpack tadi siang
LikeLike
hahaha, ada tho lomba wearpack 😛
LikeLike
lomba cepet2an pake wearpack… wlpn ga fair, kasian yg gendut ngulet2 dulu baru masuk
LikeLike
iseng banget sing ngadain lombane. dalam rangka 17-an ya?
LikeLike
ho oh mbak…
LikeLike