Gara-gara nonton “Crazy Rich Asian” dalam perjalanan pulang dari Lagos (telat banget yak), saya kok jadi teringat pengalaman beberapa tahun silam saat berjumpa seorang Crazy Rich Jakartan. Oya, saya emang sangat jarang banget nonton film, apalagi yang di bioskop, biasanya juga cuma nonton pas kebetulan naik pesawat full service yang ada pilihan filmnya.
Jadi tahun 2013 saya ada biztrip ke Amerika untuk inspeksi peralatan yang akan dipasang untuk suatu proyek di kantor. Ini prosedur standar untuk memastikan peralatan yang dibeli memang sesuai spesifikasi dan bekerja normal sebelum dikirim ke Indonesia. Kebetulan bos lagi baik hati mau ngirim saya pergi jauh-jauh ke Amrik, biasanya dia sendiri yang pergi kalau jauh-jauh hahaha….
Pada masanya, Bandara Internasional Soekarno-Hatta (dulu Cengkareng) mungkin merupakan bandara termegah di wilayah Asia Tenggara. Sekarang, ketika kota-kota besar lainnya sudah melakukan renovasi besar-besaran – atau bahkan membuat bandara baru yang sangat canggih – Soekarno-Hatta tampaknya belum banyak berbenah.
Salah satu maskapai asing di Bandara Soekarno-Hatta
Mungkin agak tidak adil untuk membandingkannya dengan Bandara Changi di negara super-kaya Singapura, atau negara tetangga dekat Malaysia dengan KLIA-nya (jangan dibandingkan dengan LCCT ya). Namun, bahkan dengan Thanh Son Nhat di Ho Chi Minh City atau Suvarnabhumi di Bangkok, bandara kebanggaan kita ini kalah jauh.
An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.